Indonesia dikenal sebagai negara beriklim tropis yang hanya memiliki dua musim utama, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Kedua musim ini terjadi akibat pergerakan angin monsun yang dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.

A. Musim Kemarau

Musim kemarau biasanya berlangsung pada bulan April hingga Oktober. Pada periode ini, angin timur dan tenggara yang bersifat kering bertiup dari Benua Australia menuju Indonesia. Ciri utama musim kemarau adalah curah hujan yang rendah, kelembapan udara menurun, serta suhu udara cenderung lebih tinggi di siang hari. Musim kemarau sering berdampak pada berkurangnya ketersediaan air, kekeringan lahan pertanian, serta meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan.

Ditetapkan jika terdapat minimal tiga dasarian berturut-turut dengan curah hujan kurang dari 50 mm per dasarian,atau Total curah hujan dalam tiga dasarian tersebut harus kurang dari 150 mm dan curah hujan pada dasarian pertama juga harus kurang dari 50 mm.

B. Musim Hujan

Musim hujan biasanya berlangsung pada bulan Oktober hingga April, dipengaruhi oleh angin barat dan barat laut yang membawa uap air dari Samudra Hindia dan Pasifik. Ciri khas musim hujan adalah curah hujan tinggi, kelembapan udara meningkat, dan sering terjadi badai atau angin kencang. Musim ini sangat penting untuk pengisian cadangan air tanah, pertumbuhan tanaman, serta ketersediaan air untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, curah hujan ekstrem juga berisiko menimbulkan banjir, tanah longsor, dan gangguan infrastruktur.

Ditetapkan jika terdapat minimal tiga dasarian berturut turut dengan curah hujan sama atau lebih dari 50 mm per dasarian, atau Total curah hujan dalam tiga dasarian tersebut harus ≥ 150 mm dan curah
hujan pada dasarian pertama juga harus ≥ 50 mm.

1. Sifat Hujan

Akumulasi curah hujan selama satu periode musim yang diprediksi dibandingkan dengan normalnya (Atas Normal jika curah hujan > 115%, Normal jika curah hujan 85-115%, dan Bawah Normal jika curah hujan < 85%).

2. Puncak Hujan

Periode bulan dengan curah hujan tertinggi (untuk musim hujan) atau terendah (untuk musim kemarau) selama tiga dasarian berturut-turut.

Pentingnya Memahami Musim

Pengetahuan tentang pola musim sangat penting untuk berbagai sektor, terutama pertanian, perikanan, transportasi, hingga pembangunan infrastruktur. BMKG sebagai lembaga resmi berperan dalam memberikan informasi dan prediksi musim agar masyarakat dan pemerintah dapat melakukan langkah antisipasi yang tepat.

Daftar Pustaka

  1. BMKG. (2023). Informasi Musim di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Diakses dari: https://bmkg.go.id

  2. Aldrian, E., & Susanto, R. D. (2003). Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. International Journal of Climatology, 23(12), 1435–1452. https://doi.org/10.1002/joc.950

  3. Boer, R., & Faqih, A. (2004). Global climate forcing factors and rainfall variability in West Java: Case study of Bandung District. Indonesian Journal of Agricultural Sciences, 5(2), 43–55.

  4. McGregor, G. R., & Nieuwolt, S. (1998). Tropical Climatology: An Introduction to the Climates of the Low Latitudes (2nd ed.). Wiley.

  5. Chang, C. P., Wang, Z., & McBride, J. L. (2005). Annual cycle of Southeast Asia–Maritime Continent rainfall and the asymmetric monsoon transition. Journal of Climate, 18(2), 287–301.