Print
Hits: 34

Hari Tanpa Hujan (HTH) adalah periode berturut-turut di mana suatu wilayah tidak mengalami hujan atau hanya menerima curah hujan yang sangat rendah (kurang dari 1 mm). Istilah ini digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau dan mengklasifikasikan tingkat kekeringan meteorologis di berbagai daerah di Indonesia.

Kriteria Hari Tanpa Hujan

BMKG mengklasifikasikan HTH berdasarkan durasi hari tanpa hujan sebagai berikut:​

Perhitungan HTH dilakukan dengan menganalisis curah hujan harian, di mana hari tanpa hujan berturut-turut dihitung dari hari terakhir pengamatan. Jika hari terakhir tidak terjadi hujan (curah hujan < 1 mm), maka dihitung sesuai dengan kriteria HTH. Sebaliknya, jika hari terakhir terdapat hujan (curah hujan ≥ 1 mm), maka langsung dikategorikan sebagai Hari Hujan (HH). ​

Pentingnya Memantau HTH

Pemantauan HTH sangat penting untuk:​

Contoh Kasus HTH Ekstrem

Pada musim kemarau tahun 2024, beberapa wilayah di Indonesia mengalami HTH yang cukup panjang. Misalnya, di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat wilayah yang mengalami HTH lebih dari 60 hari, yang masuk dalam kategori ekstrem. Hal ini berpotensi menyebabkan kekeringan dan kekurangan air, terutama di daerah yang sangat bergantung pada curah hujan untuk kebutuhan air bersih dan irigasi pertanian.

Daftar Pustaka

  1. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). (2020). Buletin Iklim Bulanan Provinsi Nusa Tenggara Timur - Juni 2020. Diakses dari: https://ntt.bmkg.go.id/uploads/buletin/2020/06/buletin%20_Juni_2020.pdf
  2. Detik News. (2024, 5 April). Apa Itu Hari Tanpa Hujan (HTH)? Simak Penjelasan Menurut BMKG. Diakses dari: https://news.detik.com/berita/d-7377075/apa-itu-hari-tanpa-hujan-hth-simak-penjelasan-menurut-bmkg
  3. Indonesia.go.id. (2022, 12 Juli). Saat Hari Tanpa Hujan di Indonesia. Diakses dari: https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8552/saat-hari-tanpa-hujan-di-indonesia?lang=1