Sulawesi Tengah Diprediksi Mengalami Awal Musim Kemarau pada Juni-Agustus 2025

Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri mengadakan Press Release Prakiraan Musim Kemarau (PMK) 2025 untuk Provinsi Sulawesi Tengah. Acara ini dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mengenai potensi dampak musim kemarau terhadap berbagai sektor, termasuk pertanian, sumber daya air, kehutanan, dan energi. Dalam undangan resminya, BMKG menekankan pentingnya informasi kekeringan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Acara ini diadakan secara daring pada 21 Maret 2025 dan dihadiri oleh berbagai instansi pemerintah, akademisi, perusahaan, serta media massa, termasuk Kapolda Sulawesi Tengah, Danrem 132/Tadulako, kepala dinas terkait, perwakilan PT Poso Energy, PT IMIP, serta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa prediksi musim kemarau di Sulawesi Tengah sangat menantang karena kondisi geografis yang unik serta pengaruh dinamika iklim global. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara OPD dan BMKG dalam memantau serta mengantisipasi dampak musim kemarau, terutama terhadap sektor pertanian, energi, dan ketersediaan air.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras BMKG serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan prediksi ini. Dengan adanya informasi ini, diharapkan langkah-langkah strategis dapat diambil secara bersama untuk mengantisipasi dan mengelola potensi dampak musim kemarau tahun 2025 dengan lebih baik.

Dinamika atmosfer menunjukkan bahwa angin timuran diprediksi mulai muncul pada April 2025 di wilayah Indonesia bagian selatan. Selain itu, fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) dan ENSO (El Niño-Southern Oscillation) diprediksi akan tetap berada dalam kondisi NETRAL hingga akhir tahun 2025.

Awal musim kemarau di Sulawesi Tengah bervariasi, namun sebagian besar diprediksi mulai terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan musim kemarau yang lebih lambat atau sama seperti biasanya. Curah hujan selama musim kemarau diperkirakan dalam kondisi normal, tidak terlalu basah maupun kering. Puncak musim kemarau akan banyak terjadi pada bulan Agustus 2025 pada Sulawesi Tengah bagian barat dan Oktober 2025 di bagian timur. Puncak musim tersebut akan SAMA jika dibandingkan dengan kebiasaannya. Durasi musim kemarau bervariasi antara 1 hingga 7 bulan, dengan kecenderungan lebih pendek di sebagian besar wilayah dibandingkan biasanya.

Pada sesi diskusi, perwakilan PT. Poso Energy, Asmaruddin, menyampaikan pertanyaan mengenai kondisi curah hujan di wilayah mereka yang pada bulan Maret 2025 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Ia mempertanyakan apakah musim kemarau di sekitar Danau Poso akan berada dalam kondisi normal atau di bawah normal. BMKG menjelaskan bahwa wilayah PT. Poso Energy termasuk dalam ZOM 17 dengan sifat musim kemarau normal. Awal musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus dengan puncaknya di bulan yang sama. Saat ini hingga bulan awal bulan Mei, curah hujan diperkirakan masih meningkat, sementara pada pertengahan Mei hingga pertengahan Agustus akan mengalami penurunan.

BMKG juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk sektor-sektor yang terdampak musim kemarau. Di sektor pertanian, penting untuk membangun embung dan irigasi hemat air serta menanam varietas tahan kering seperti jagung dan sorgum. Untuk sektor energi, disarankan untuk menyimpan air di waduk sejak musim hujan dan mengoptimalkan penggunaan energi alternatif seperti PLTS dan PLTB. Di sektor kehutanan, perlu dilakukan pemantauan hotspot dan pencegahan kebakaran hutan dengan patroli rutin serta larangan pembakaran lahan. Sementara itu, di sektor kesehatan, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap risiko dehidrasi, ISPA, dan polusi udara akibat kekeringan.

Dengan adanya prakiraan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak musim kemarau terhadap masyarakat dan sektor strategis di Sulawesi Tengah.

Untuk informasi lebih lanjut dan data lengkap, silakan unduh buletin Prakiraan Musim di sini: https://gaw-bariri.bmkg.go.id/index.php/karya-tulis-dan-artikel/buletin-musim