
Palu, 6 November 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Lore Lindu Bariri berpartisipasi aktif dalam kegiatan Forum Kelompok Kerja (Pokja) Peringatan Dini Berbasis Landscape yang diselenggarakan oleh Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) di Hotel Kembang Joyo, Palu, pada tanggal 5–6 November 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Membangun Ketangguhan Masyarakat yang Berkelanjutan untuk Mengurangi Risiko Bencana dan Perubahan Iklim Berbasis Lanskap yang dilaksanakan di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk BPBD Provinsi dan Kabupaten, Diskominfo, RAPI, serta perwakilan desa dan kelurahan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Palu dan Pesisir Donggala.
Dalam forum tersebut, Solih Alfiandy, perwakilan dari BMKG Lore Lindu Bariri, menjadi salah satu pemateri pada sesi bertajuk “Pemantauan dan Alur Peringatan Dini Bencana”. Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam membangun sistem peringatan dini yang terintegrasi, khususnya untuk ancaman banjir dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.

Kegiatan ini juga mencakup penyusunan Rencana Aksi Perkuatan Tim Peringatan Dini di tiga kawasan utama: Landscape Pesisir Donggala, DAS Sungai Palu, dan Landscape Cuaca Ekstrem di Lombok Utara. Melalui diskusi kelompok, para peserta menyusun struktur kerja dan fungsi masing-masing tim, serta mengidentifikasi kebutuhan alat peringatan dini yang sesuai dengan karakteristik ancaman di wilayahnya.
Selain paparan dari BMKG, kegiatan juga diisi oleh materi dari BPBD Provinsi Sulawesi Tengah mengenai Kerangka Kerja Sistem Peringatan dan Aksi Dini (AMPD) serta diskusi tentang pentingnya pembentukan kelompok kerja peringatan dini yang inklusif berbasis lanskap.
Forum ini diakhiri dengan penyusunan rencana tindak lanjut untuk memperkuat koordinasi antar lembaga dan komunitas lokal dalam sistem peringatan dini di Sulawesi Tengah.
Dengan keterlibatan BMKG dalam kegiatan ini, diharapkan kolaborasi lintas sektor dapat semakin diperkuat untuk menciptakan sistem peringatan dini yang lebih tangguh, adaptif, dan berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.