Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH)
Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) merupakan salah satu layanan informasi iklim yang disusun oleh BMKG untuk memantau kondisi kekeringan meteorologis secara berkala. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hari berturut-turut tanpa terjadi hujan di suatu wilayah, yang dapat menjadi indikator awal potensi kekeringan atau kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Pemantauan dilakukan berdasarkan data curah hujan harian dari pos pengamatan BMKG di seluruh Indonesia. Kriteria hari tanpa hujan ditetapkan sebagai hari dengan curah hujan kurang dari 1 mm. Hasil monitoring diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, antara lain:
-
Sangat Pendek (1–5 hari)
-
Pendek (6–10 hari)
-
Menengah (11–20 hari)
-
Panjang (21–30 hari)
-
Sangat Panjang (lebih dari 30 hari)
-
Ekstrem (lebih dari 60 hari)
Informasi ini disajikan dalam bentuk peta dan tabel secara berkala (mingguan), serta menjadi referensi penting dalam mendukung pengelolaan sumber daya air, pertanian, kehutanan, dan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Analisis Hari Hujan Dasarian
Analisis Hari Hujan Dasarian adalah kajian iklim yang bertujuan untuk mengetahui frekuensi hari hujan dalam satu periode dasarian, yaitu setiap 10 hari (dasarian I, II, dan III) dalam satu bulan. Informasi ini berguna untuk menggambarkan sebaran hujan dalam skala waktu yang lebih rinci, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sektor, terutama pertanian dan pengelolaan risiko bencana hidrometeorologi.
Deskripsi Legenda Curah Hujan (mm)
Legenda ini menggambarkan klasifikasi intensitas curah hujan berdasarkan akumulasi dalam satu periode tertentu (biasanya mingguan atau dasarian). Setiap kategori ditampilkan dengan gradasi warna yang menunjukkan tingkat intensitas curah hujan dari yang paling rendah hingga sangat tinggi.
Kategori | Rentang Curah Hujan (mm) | Keterangan | Warna |
---|---|---|---|
Sangat Rendah | 0 – 10 mm | Rawan kekeringan | Coklat tua |
Rendah | 10 – 20 mm | Curah hujan sangat terbatas | Oranye tua |
Rendah | 20 – 50 mm | Masih tergolong kering | Oranye terang |
Menengah | 50 – 75 mm | Awal musim atau hujan ringan | Kuning tua |
Menengah | 75 – 100 mm | Hujan cukup merata | Kuning terang |
Menengah | 100 – 150 mm | Curah hujan meningkat | Hijau kekuningan |
Tinggi | 150 – 200 mm | Hujan lebat | Hijau muda |
Tinggi | 200 – 300 mm | Hujan sangat lebat | Hijau sedang |
Sangat Tinggi | > 300 mm | Potensi banjir tinggi | Hijau tua |
Keterangan Tambahan:
-
Klasifikasi ini umum digunakan dalam analisis dan peta iklim BMKG untuk menggambarkan distribusi spasial curah hujan.
-
Warna-warna yang digunakan mempermudah interpretasi visual terhadap kondisi basah atau kering suatu wilayah.
-
Informasi ini penting dalam mendukung peringatan dini bencana, perencanaan pertanian, serta pengelolaan sumber daya air.
Analisis dilakukan dengan menghitung jumlah hari dalam satu dasarian yang memenuhi ambang batas tersebut. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan peta tematik yang menggambarkan sebaran spasial hari hujan di berbagai wilayah.
Informasi hari hujan dasarian menjadi acuan penting dalam:
-
Menentukan fase perkembangan musim hujan atau kemarau,
-
Menilai potensi genangan dan banjir,
-
Mengelola kalender tanam dan panen di sektor pertanian,
-
Mendukung sistem peringatan dini bencana hidrometeorologi.
Kedua produk ini merupakan bagian dari layanan iklim BMKG yang mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan di tingkat lokal hingga nasional, khususnya dalam menghadapi variabilitas dan perubahan iklim.