sumber : open.ai

Bayangkan laut yang semakin panas di tengah Samudra Pasifik, mengubah angin, awan, dan hujan di seluruh dunia. Itulah awal dari El Niño Super 2023–2024 sebuah fenomena iklim global yang bukan hanya memecahkan rekor suhu laut, tapi juga membawa perubahan ekstrem pada pola cuaca dari Amerika hingga Asia Tenggara.

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang sensitif terhadap perubahan iklim, menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Kekeringan panjang, gagal panen, kebakaran hutan, hingga krisis air bersih menjadi nyata di berbagai daerah. Salah satu wilayah yang terdampak cukup serius adalah Sulawesi Tengah, yang mengalami musim kering berkepanjangan, peningkatan hotspot, dan gangguan terhadap aktivitas pertanian serta sumber daya air.

Lalu, apa sebenarnya yang membuat El Niño kali ini disebut sebagai “super”? Bagaimana pengaruhnya secara ilmiah dan sosial di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah? Dan bagaimana negara ini merespons ancaman yang terus berulang ini?

Artikel berikut akan mengupas El Niño Super 2023–2024: mulai dari gejalanya di laut Pasifik hingga dampaknya yang nyata di ladang dan hutan-hutan kita.

1. Pengertian El Niño

El Niño adalah fase hangat dari fenomena El Niño–Southern Oscillation (ENSO), ditandai dengan pemanasan suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik tropis. El Niño memengaruhi pola tekanan dan angin global, mengubah sirkulasi atmosfer dan menyebabkan berbagai anomali cuaca di seluruh dunia (Trenberth, 1997).


2. Karakteristik El Niño Super 2023–2024

  • Mulai berkembang pada bulan Mei 2023 dan mencapai puncaknya pada Oktober–Desember 2023.

  • Anomali suhu permukaan laut (SST) di wilayah Niño 3.4 mencapai lebih dari +2.0°C, memenuhi kriteria sebagai Super El Niño (NOAA, 2023).

  • Distribusi anomali suhu sangat luas, menunjukkan pemanasan ekstrem yang menyebar dari Pasifik Tengah hingga Timur.


3. Dampak Global

Fenomena ini menyebabkan gangguan iklim besar di seluruh dunia:

  • Amerika Selatan: Hujan lebat dan banjir di pesisir barat (Peru, Ekuador).

  • Afrika Timur: Peningkatan curah hujan dan risiko banjir.

  • Asia Tenggara dan Australia: Kekeringan parah dan peningkatan suhu ekstrem.

  • Amerika Utara: Perubahan pola badai dan musim dingin lebih hangat di sebagian wilayah.


4. Dampak di Indonesia

Indonesia mengalami dampak signifikan dari El Niño Super ini, antara lain:

a. Kekeringan dan Krisis Air

  • Penurunan curah hujan antara 50–90% di banyak wilayah, terutama selama musim kemarau 2023.

  • Waduk dan sumber air di wilayah seperti Nusa Tenggara, Jawa, dan Sulawesi menurun drastis.

b. Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)

  • Terjadi peningkatan signifikan hotspot di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

  • Asap dari kebakaran menyebabkan penurunan kualitas udara hingga berbahaya di beberapa daerah.

c. Gangguan Ketahanan Pangan

  • Produksi padi dan jagung menurun akibat gagal panen.

  • Beberapa daerah menetapkan status siaga darurat kekeringan.


5. Perkembangan

  • Menurut NOAA dan BMKG, El Niño mulai melemah sejak Januari 2024 dan netral pada pertengahan 2024.

  • Terdapat transisi ke La Niña lemah menjelang akhir 2024, yang membawa lebih banyak hujan.


6. Penanganan dan Respons

  • BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk sektor pertanian dan energi sejak Juni 2023.

  • Kementerian Pertanian menyiapkan pompa air, varietas tahan kering, dan koordinasi antisipasi gagal panen.

  • Pemerintah daerah, termasuk di Sulawesi Tengah, mengaktifkan posko penanggulangan kekeringan dan kebakaran.


sumber : open.ai

Daftar Pustaka

  1. Trenberth, K. E. (1997). The Definition of El Niño. Bulletin of the American Meteorological Society, 78(12), 2771–2777. https://doi.org/10.1175/1520-0477(1997)078<2771:TDOENO>2.0.CO;2

  2. NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). (2023). El Niño Update – December 2023. Retrieved from https://www.climate.gov

  3. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). (2023). Dampak El Niño terhadap Musim Kemarau di Indonesia. Retrieved from https://www.bmkg.go.id

  4. WMO (World Meteorological Organization). (2024). State of the Climate 2023 Report. Retrieved from https://public.wmo.int

  5. FAO. (2023). El Niño and Food Security in Southeast Asia. Retrieved from https://www.fao.org

  6. GAW BMKG Lore Lindu. (2023). El Niño dan Dampaknya di Sulawesi Tengah. Retrieved from https://gaw-bariri.bmkg.go.id