Definisi Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola suhu, curah hujan, dan fenomena cuaca lainnya di Bumi. Perubahan ini bisa disebabkan oleh faktor alami seperti letusan gunung berapi dan variasi matahari, namun kini aktivitas manusia menjadi penyebab utama percepatan perubahan iklim, terutama sejak Revolusi Industri. Berdasarkan laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), suhu rata-rata bumi telah meningkat sekitar +1.2°C sejak akhir abad ke-19, dan diprediksi bisa melebihi +1.5°C jika tidak ada tindakan serius secara global

Perubahan Iklim  vs Variabilitas Iklim

  • Variabilitas Iklim → Perubahan cuaca alami yang terjadi dalam waktu pendek (mingguan, bulanan, tahunan). Misalnya El Niño, La Niña.
  • Perubahan Iklim → Perubahan pola iklim jangka panjang (≥30 tahun) yang konsisten dan bertahan lama.

Proses Terjadinya Perubahan Iklim

Bumi mendapat energi dari matahari. Sebagian dipantulkan kembali ke luar angkasa, sebagian lagi diserap dan dipantulkan oleh bumi sebagai radiasi inframerah (panas). Gas rumah kaca seperti CO, CH, dan NO menyerap panas ini dan menjebaknya di atmosfer, membuat suhu bumi tetap hangat. Ini proses alami dan penting bagi kehidupan. Tanpa efek rumah kaca alami, suhu bumi akan rata-rata -18°C! Masalah muncul saat aktivitas manusia meningkatkan konsentrasi gas-gas ini secara berlebihan yang menyebabkan pemanasan global (global warming) dan akhirnya memicu perubahan iklim.

Penyebab Utama Perubahan Iklim

Penyebab utama perubahan iklim saat ini adalah efek rumah kaca yang berlebihan. Efek rumah kaca secara alami berguna untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia mengubah keseimbangan ini. Gas-gas yang berperan besar antara lain:

  • Karbon dioksida (CO): dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam
  • Metana (CH): dari peternakan dan limbah
  • Dinitrogen oksida (NO): dari pupuk kimia
  • Gas fluorokarbon (HFC, PFC): dari industri pendingin dan manufaktur

Dampaknya di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan tropis, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim:

  • Perubahan musim tanam dan gagal panen
  • Kekeringan di beberapa wilayah
  • Peningkatan banjir rob di pesisir utara Jawa
  • Risiko tenggelamnya daerah pesisir seperti Jakarta, Demak, dan Semarang
  • Kerusakan ekosistem laut dan terumbu karang akibat pemanasan suhu air

Bukti-Bukti Perubahan Iklim

Adapun bukti perubahan iklim yang dirasakan sekarang yakni

1. Suhu Global Meningkat

  • Tahun 2023 menjadi tahun terpanas dalam sejarah modern.

  • Suhu global rata-rata naik lebih dari +1.2°C sejak era pra-industri.

2. Pencairan Es di Kutub

  • Luas es di Kutub Utara berkurang drastis sejak 1979.
  • Gletser di pegunungan seperti Alpen, Himalaya, dan Andes mencair dengan cepat.

3. Permukaan Laut Naik

  • Rata-rata naik sekitar 3.3 mm per tahun.
  • Berdampak pada banjir rob dan tenggelamnya daratan rendah.

4. Cuaca Ekstrem Lebih Sering

  • Banjir besar, gelombang panas, badai topan, dan kekeringan ekstrem terjadi lebih sering dan intens.
  • Indonesia mengalami kekeringan panjang pada El Niño 2023.

5. Gangguan Musim & Pertanian

  • Musim kemarau dan penghujan makin sulit diprediksi.
  • Produktivitas pertanian menurun akibat cuaca tidak menentu.

6. Kematian Massal Terumbu Karang

  • Suhu laut yang lebih tinggi menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching).
  • Indonesia sebagai negara megabiodiversitas laut sangat terdampak.

Daftar Referensi

  1. BMKG. (2023, September 20). Dampak perubahan iklim makin mengkhawatirkan. https://www.bmkg.go.id/siaran-pers/bmkg-dampak-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan
  2. Biorock Indonesia. (2021). 6 fakta mengenai coral bleaching. https://www.biorock-indonesia.com/6-fakta-mengenai-coral-bleaching/
  3. Media Indonesia. (2024). 2023 jadi tahun terpanas sejak era praindustri. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/internasional/650424/2023-jadi-tahun-terpanas-sejak-era-praindustri-hasil-studi-copernicus
  4. Intergovernmental Panel on Climate Change. (2021). Climate change 2021: The physical science basis. Summary for policymakers. Cambridge University Press. https://www.ipcc.ch/report/ar6/wg1/downloads/report/IPCC_AR6_WGI_SPM_final.pdf
  5.  Liputan6. (2019). Apa yang menyebabkan pencairan es di Antartika terus meningkat sejak 1979. https://www.liputan6.com/global/read/3875296/apa-yang-menyebabkan-pencairan-es-di-antartika-terus-meningkat-sejak-1979
  6. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2023). Pengaruh perubahan iklim terhadap sektor pertanian. https://upland.psp.pertanian.go.id/public/artikel/1687919315/pengaruh-perubahan-iklim-terhadap-sektor-pertanian.
  7. Reef Resilience Network. (n.d.). Kenaikan muka air laut. https://reefresilience.org/id/sea-level-rise/
  8. Ritchie, H., Roser, M., & Rosado, P. (2020). Greenhouse gas emissions. Our World in Data. https://ourworldindata.org/greenhouse-gas-emissions
  9. United Nations Indonesia. (2024). Dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem menghantam Asia dengan keras. https://indonesia.un.org/id/266799-dampak-perubahan-iklim-dan-cuaca-ekstrem-menghantam-asia-dengan-keras.
  10. World Meteorological Organization. (2021). Climate: Weather, climate and water – Climate variability and change. https://public.wmo.int/en/our-mandate/climate