PENGERTIAN

Dasarian adalah satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari. Pengertian Dasarian dalam Konteks Ilmiah:

Dalam klimatologi dan meteorologi, dasarian adalah satuan waktu yang dibagi berdasarkan sepertiga bulan, yaitu:

  • Dasarian I: tanggal 1–10

  • Dasarian II: tanggal 11–20

  • Dasarian III: tanggal 21 hingga akhir bulan (28–31, tergantung bulan)

Menurut penelitian dan praktik dalam klimatologi tropis, dasarian digunakan sebagai interval analisis data iklim yang lebih rinci dari bulanan, namun lebih stabil dari harian. Ini sangat berguna dalam memantau dinamika cuaca, curah hujan, suhu, hingga potensi kekeringan dan banjir.

MANFAAT

  • Monitoring perubahan iklim jangka pendek.

  • Prediksi iklim skala menengah (antara harian dan bulanan).

  • Penilaian awal musim tanam atau musim kering/basah bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Pembagian waktu dasarian menjadi salah satu metode yang efektif dalam memantau dinamika curah hujan, terutama di wilayah tropis yang sangat dipengaruhi oleh fenomena musiman dan cuaca ekstrem seperti ENSO dan MJO. Dalam laporan BMKG, prakiraan dasarian digunakan untuk prakiraan curah hujan:sebagai dasar peringatan dini kekeringan atau banjir serta pemantauan iklim ekstrem seperti El Niño/La Niña dalam bentuk "peta anomali curah hujan dasarian". Penggunaan data dasarian memungkinkan peringatan dini kekeringan meteorologis lebih akurat dibandingkan bulanan karena menangkap perubahan iklim jangka pendek. Dasarian adalah unit waktu penting dalam analisis iklim yang memberikan resolusi cukup tinggi untuk mendeteksi tren dan anomali cuaca. Penggunaannya terbukti bermanfaat dalam peringatan dini bencana, pengelolaan air, pertanian, dan riset iklim tropis.

1. Dasarian sebagai Unit Waktu Operasional Meteorologi

Dasarian adalah unit waktu operasional yang digunakan untuk menyusun, menganalisis, dan menyampaikan informasi iklim jangka pendek dengan interval 10 harian.
Penggunaan ini penting dalam prakiraan cuaca/iklim jangka pendek, pembuatan buletin iklim, pertanian presisi dan pengairan, pemantauan dampak iklim terhadap ketahanan pangan dan energi.

2. Dasarian dalam Penelitian Iklim Tropis

Dasarian digunakan sebagai skala waktu yang ideal untuk mengkaji variabilitas intra-musiman, termasuk fenomena seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan fluktuasi monsun. Penggunaan dasarian di sini membantu membedakan kejadian iklim jangka pendek (weather events), dari tren jangka panjang (climate trend).

3. Dasarian dalam Sistem Peringatan Dini

Informasi iklim dasarian lebih responsif terhadap perubahan cuaca ekstrem, sehingga sangat relevan untuk sistem peringatan dini dan mitigasi risiko iklim. Dasarian menjadi alat penting untuk pemantauan kekeringan meteorologis dan hidrologis, manajemen bencana berbasis iklim, pengambilan keputusan di sektor kehutanan, pertanian, dan perikanan 

 

Daftar Pustaka

  1. Aldrian, E., & Susanto, R. D. (2003). Identification of Indonesian rainfall variability and its relation to El Niño–Southern Oscillation. International Journal of Climatology, 23(12), 1435–1452. https://doi.org/10.1002/joc.950

  2. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2021). Prakiraan Iklim Dasarian Indonesia. https://iklim.bmkg.go.id

  3. Rauf, A., Abdullah, M., & Mahfudz, M. (2017). Analisis Curah Hujan Dasarian di Sulawesi Tengah. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 6(2), 112–119. https://doi.org/10.22487/jst.v6i2.93

  4. World Meteorological Organization (WMO). (2018). Manual on the Global Data-Processing and Forecasting System (WMO-No. 485). Geneva: WMO. https://library.wmo.int