“Wujudkan Peringatan Dini untuk Semua, Aksi Dini oleh Semua”

Palu, 21 Juli 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingati Hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG) ke-78 pada tanggal 21 Juli 2025 dengan mengusung tema “Wujudkan Peringatan Dini untuk Semua, Aksi Dini oleh Semua.” Tema ini menegaskan komitmen BMKG dalam memperkuat sistem peringatan dini yang inklusif dan mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam mengurangi risiko bencana.

Peringatan HMKG tahun ini juga menjadi momentum penting bagi BMKG untuk terus memperluas jangkauan layanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang akurat, cepat, dan dapat dipahami oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, hingga masyarakat umum.

Fokus pada Wilayah Sulawesi Tengah: Wilayah Rawan yang Butuh Kecepatan dan Ketepatan

Wilayah Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana geofisika seperti gempa bumi dan tsunami, serta bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan gelombang tinggi. Untuk itu, BMKG melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kota Palu, Luwuk, Poso, dan Parigi terus melakukan pemantauan, penyebaran informasi, dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Salah satu peran strategis di wilayah ini adalah keberadaan Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) di Palu, yang menjadi pusat observasi atmosfer dan kualitas udara berskala global. Data yang dihasilkan berkontribusi tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga bagi jaringan pemantauan dunia dalam mengamati dinamika perubahan iklim.

BMKG Sulawesi Tengah juga aktif melaksanakan program edukasi seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Sekolah Lapang Gempa (SLG) yang menyasar kelompok petani, nelayan, pelajar, serta aparat daerah agar mampu memahami dan merespons informasi peringatan dini secara tepat dan cepat.

Sinergi dan Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan

Dalam menjalankan mandat peringatan dini, BMKG di Sulawesi Tengah senantiasa menjalin kolaborasi erat dengan BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, TNI-Polri, media, serta komunitas lokal. Dalam setiap kejadian gempa bumi yang dirasakan, informasi cepat seperti parameter gempa, peta guncangan (shakemap), dan potensi tsunami langsung disampaikan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi.

Kepala Stasiun Geofisika Palu, sebagai koordinator BMKG di Sulawesi Tengah, menyampaikan bahwa komunikasi risiko dan pemahaman masyarakat terhadap informasi BMKG adalah elemen penting dalam memastikan peringatan dini benar-benar berdampak pada tindakan dini yang menyelamatkan.

“Peringatan dini hanya akan efektif jika disertai dengan aksi dini oleh masyarakat. Di sinilah pentingnya peran bersama, tidak hanya dari BMKG tetapi juga seluruh elemen, termasuk media, pemerintah daerah, dan komunitas,” ujarnya.

HMKG ke-78 menjadi ajakan bersama untuk memperkuat ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana yang semakin kompleks. Melalui tema “Wujudkan Peringatan Dini untuk Semua, Aksi Dini oleh Semua”, BMKG berkomitmen memperluas akses informasi dan membangun masyarakat yang lebih sadar risiko, lebih tangguh, dan lebih siap terhadap bencana.