- Hits: 73
Analisis Daya Hantar Listrik dan pH Air Hujan di Palu dan Bariri Januari 2025
Pengukuran daya hantar listrik (DHL) dan pH air hujan yang dilakukan pada bulan Januari 2025 di dua lokasi, yakni Palu dan Bariri, menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan. Data ini memberikan gambaran tentang perubahan kualitas air hujan yang dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, termasuk polusi udara.
Daya Hantar Listrik (DHL)
Pada pengukuran tanggal 13 Januari 2025, daya hantar listrik air hujan di Bariri tercatat sebesar 4.4, sedangkan di Palu mencapai 17.281. Angka ini menunjukkan perbedaan yang cukup besar, dengan Palu memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan Bariri. Pada 20 Januari 2025, daya hantar listrik di Bariri meningkat menjadi 7.63, sementara di Palu juga meningkat menjadi 25.624, yang merupakan angka tertinggi yang tercatat selama bulan tersebut.
Pada 27 Januari 2025, daya hantar listrik air hujan di kedua lokasi mengalami penurunan. Di Bariri tercatat 3.896, sedangkan di Palu 4.294. Penurunan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi cuaca atau perubahan dalam konsentrasi polusi udara yang memengaruhi kandungan ion dalam air hujan.
pH Air Hujan
Selain daya hantar listrik, nilai pH air hujan juga menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Pada 13 Januari 2025, pH air hujan di Bariri tercatat 5.28, sementara di Palu lebih tinggi, yaitu 6.34. Nilai pH ini menunjukkan bahwa air hujan di kedua lokasi cenderung sedikit asam, namun tidak jauh dari batas netral.
Berdasarkan kategori pH yang ditetapkan oleh BMKG, air hujan dapat dikategorikan sebagai berikut:
- pH > 7.0: Hujan basa
- pH 6.1 – 7.0: Air hujan sangat baik, cenderung netral seperti air permukaan
- pH 5.6 – 6.0: pH air hujan ideal
- pH 4.1 – 5.5: Hujan asam
- pH 3.0 – 4.0: Hujan asam (tinggi)
- pH < 3.0: Hujan asam (ekstrem)
Pada 20 Januari 2025, pH air hujan di Bariri turun menjadi 4.63, yang termasuk dalam kategori hujan asam. Sementara itu, pH di Palu sedikit meningkat menjadi 6.53, masuk dalam kategori air hujan sangat baik, cenderung netral seperti air permukaan.
Pada 27 Januari 2025, pH air hujan di Bariri naik sedikit menjadi 5.05, masih tergolong dalam kategori hujan asam, sementara di Palu turun menjadi 5.89, tetap dalam kategori pH air hujan ideal.
Kesimpulan
Dari hasil pengukuran daya hantar listrik dan pH air hujan pada Januari 2025, dapat disimpulkan bahwa kualitas air hujan di Palu dan Bariri menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Peningkatan daya hantar listrik di kedua lokasi mengindikasikan adanya kandungan ion yang lebih tinggi dalam air hujan, yang kemungkinan besar berasal dari polusi atmosfer. Sementara itu, pH air hujan di Bariri yang lebih sering berada dalam kategori hujan asam menunjukkan adanya pengaruh pencemaran yang lebih tinggi dibandingkan di Palu, yang lebih cenderung memiliki air hujan yang termasuk dalam kategori air hujan sangat baik hingga pH air hujan ideal.
Fluktuasi ini penting untuk diperhatikan, karena kualitas air hujan yang asam atau netral dapat memengaruhi kesehatan lingkungan dan ekosistem setempat, serta menunjukkan potensi dampak dari polusi udara yang harus segera diatasi.
Page 2 of 2