- Hits: 109
Selama periode bulan Mei 2025, kondisi curah hujan dan jumlah hari hujan di wilayah Sulawesi Tengah menunjukkan variasi spasial yang cukup besar berdasarkan data dari sejumlah stasiun pengamatan. Beberapa wilayah mengalami intensitas hujan yang sangat tinggi, sementara lainnya cenderung kering dengan frekuensi hujan yang rendah.
Stasiun yang mencatat curah hujan tertinggi pada bulan Mei 2025 adalah Gimpu, dengan akumulasi curah hujan sebesar 1.371 mm. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara seluruh stasiun yang tercatat dan mencerminkan curah hujan yang sangat intensif di wilayah tersebut selama satu bulan penuh. Sebaliknya, curah hujan terendah tercatat di stasiun Sindue, yang hanya mencatat total curah hujan sebesar 15 mm. Nilai ini menunjukkan kondisi yang jauh lebih kering dibandingkan dengan stasiun lainnya, serta potensi risiko kekurangan air jika kondisi serupa berlanjut dalam periode yang lebih panjang.
Dilihat dari segi jumlah hari hujan selama bulan Mei 2025, stasiun Simpang Raya mencatat jumlah hari hujan terbanyak, yaitu sebanyak 30 hari. Hal ini berarti hujan terjadi setiap hari sepanjang bulan, meskipun tidak selalu dalam intensitas tinggi. Kondisi seperti ini umumnya berdampak pada kelembapan tanah yang tinggi dan bisa memengaruhi kegiatan sektor pertanian, terutama pada lahan yang sensitif terhadap kelebihan air. Sementara itu, stasiun dengan hari hujan paling sedikit adalah Sungku, yang hanya mencatat 3 hari hujan dalam satu bulan. Ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut mengalami kondisi yang sangat kering secara frekuensi, meskipun tidak selalu berarti curah hujannya paling rendah.
Distribusi curah hujan dan frekuensi hari hujan yang berbeda-beda di wilayah Sulawesi Tengah selama bulan Mei 2025 ini mencerminkan adanya variasi iklim lokal yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti topografi, jarak dari pantai, dan dinamika atmosfer regional. Informasi ini sangat penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan di berbagai sektor, termasuk pertanian, pengelolaan sumber daya air, dan kesiapsiagaan bencana. Pemantauan rutin terhadap parameter-parameter iklim seperti curah hujan dan hari hujan juga diperlukan untuk memahami tren dan pola perubahan iklim yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Page 2 of 5