sumber ilustrasi : openai.com

Pada awal tahun 2025, kondisi iklim global dipengaruhi oleh fenomena La Niña yang lemah, dengan anomali suhu permukaan laut (SST) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur yang sedikit di bawah rata-rata. Meskipun diprediksi kembali ke netral pada Maret–Mei 2025, dampaknya terhadap iklim Indonesia masih signifikan, terutama dalam hal curah hujan dan suhu.

Kondisi La Niña saat ini, dengan indeks Niño-3.4 di -0,8°C, menunjukkan penguatan sirkulasi Walker, yang meningkatkan angin pasat dan perbedaan tekanan antara Pasifik barat dan timur. Ini menyebabkan wilayah Indonesia, terutama di timur dan selatan, mengalami peningkatan curah hujan.

Analisis Probabilitas ENSO


Data dari NOAA CPC yang dirilis pada Februari 2025 menunjukkan bahwa probabilitas La Niña masih dominan pada awal tahun 2025. Berikut adalah tren perubahan ENSO sepanjang tahun:

  • Januari–Maret (JFM): Peluang La Niña hampir 100%.

  • Februari–April (FMA): Masih didominasi La Niña, tetapi mulai menurun.

  • Maret–Mei (MAM) hingga Mei–Juli (MJJ): Transisi ke kondisi netral.

  • Juni–Agustus (JJA): Probabilitas kondisi netral mencapai puncaknya.

  • Agustus–Oktober (ASO) hingga September–November (SON): Peluang El Niño meningkat.

Dari data ini, terlihat bahwa meskipun awal tahun dipengaruhi oleh La Niña, kondisi akan kembali netral di pertengahan tahun, dengan potensi berkembangnya El Niño pada akhir 2025.

Dampak terhadap Indonesia (Februari–April 2025):

  1. Curah Hujan di Atas Normal: Wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara diprediksi akan mengalami curah hujan lebih tinggi. Beberapa bagian Sumatera, Kalimantan, dan Jawa juga berpotensi mendapat curah hujan lebih tinggi.

  2. Risiko Banjir dan Tanah Longsor: Peningkatan curah hujan meningkatkan risiko banjir di daerah dataran rendah dan tanah longsor di wilayah perbukitan, khususnya di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.

  1. Dampak pada Pertanian: Sektor pertanian bisa mendapat manfaat dari curah hujan yang meningkat, namun berpotensi terjadi gagal panen akibat genangan air yang berlebihan.

  2. Suhu Udara Cenderung Normal: Meskipun suhu sedikit lebih rendah dari rata-rata, pemanasan global bisa mengurangi efek pendinginan yang dihasilkan La Niña.

Selain itu, analisis IOD (Indian Ocean Dipole) menunjukkan kondisi netral dengan indeks -0,27 pada Januari 2025, dan diprediksi akan bertahan hingga pertengahan 2025, yang mengindikasikan tidak ada pengaruh besar dari Samudra Hindia terhadap iklim Indonesia. Sementara itu, anomali SST di wilayah Nino3.4 yang menunjukkan La Niña lemah akan berlanjut hingga Maret–April–Mei 2025.

Angin 850 mb didominasi oleh angin baratan yang akan terus persisten hingga Dasarian II Februari 2025. Belokan angin terjadi di sekitar Sumatera, dan pusat tekanan rendah terpantau di perairan selatan Indonesia.

OLR (Outgoing Longwave Radiation) menunjukkan tutupan awan lebih luas dari biasanya di sebagian besar Indonesia pada Dasarian I Februari 2025, kecuali di Sumatera bagian utara, yang mendukung potensi pembentukan hujan.

Terakhir, MJO (Madden-Julian Oscillation) yang aktif di Pasifik barat hingga pertengahan Dasarian III Februari 2025, dan gelombang Rosby yang diprediksi aktif di wilayah Bali-Nusa Tenggara hingga selatan Papua, mengindikasikan potensi peningkatan pembentukan awan hujan.

Prediksi dan Antisipasi

Dengan mengingat kondisi La Niña yang diperkirakan akan berlanjut hingga Maret–Mei 2025, pemerintah dan masyarakat perlu bersiap menghadapi potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Langkah antisipatif yang diperlukan antara lain:

  • Memperkuat sistem peringatan dini untuk bencana hidrometeorologi.

  • Mengelola sumber daya air dan irigasi untuk sektor pertanian.

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan cuaca ekstrem yang dapat terjadi.

Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena iklim ini, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi perubahan iklim yang dinamis dan memitigasi risikonya.

 

 

PRODUK LAYANAN INFORMASI IKLIM

 Prakiraan CH Dasarian  Prakiraan CH Bulanan  Prakiraan Musim  Prakiraan CH Bulanan - Indonesia

 

 

PRODUK LAYANAN KUALITAS UDARA

Aerosol Optical Depth (AOD) Bulanan

 

 Aerosol Optical Depth (AOD) Harian

   
 

 


 

PRODUK LAYANAN INFORMASI CUACA

Citra Satelit Potensi Hujan  Hotspot Hari Tanpa Hujan (HTH)

 

Prakiraan Angin dan Cuaca

 

Prakiraan Tinggi Gelombang

 

Citra Sebaran Asap

 

Potensi Kebakaran Hutan